Saking Legendarisnya Harus Antre
Lantaran kelezatannya yang tersohor itulah, calon pembeli rela antre berjam-jam dalam sebuah barisan yang rapih demi mencicipi seporsi sate hangat.
Info viral tiga varian sate yakni sate ayam, sapi dan jando. Potongan dagingnya besar-besar dan full daging minim lemak.
“Rekomendasinya dicampur, supaya tidak eneg. Sering disebut sate jando karena orang-orang sukanya bagian jandonya karena katanya kenyal-kenyal gurih,” kata Agung.
Seporsi sate campur isi 10 tusuk plus lontong dibanderol Rp30 ribu sementara sate ayam atau jando dihargai Rp25 ribu.

Dalam sehari, setidaknya 4000an tusuk sate ludes terjual. Tak perlu takut kehabisan saat mengantre karena berkotak-kotak kontainer sate yang sudah dimarinasi siap dibakar.
“Kami tidak buka cabang lagi, hanya di sini. Sekarang suka banyak yang ngaku-ngaku bernama sate Ayu juga, tapi yang sate gendong Mbok Ayu Ngatemi cuma ini.”
Umar Holik, seorang pembeli asal Depok, Jawa Barat, mengaku penasaran dengan sate bawaan Mbok Ayu Ngatemi setelah beberapa kali melihat komentar di kanal YouTube.
“Saya sudah berkali-kali ke Bandung dan melewati Citarum di sini, saya ingin mencobanya, tapi malas melihat antriannya yang panjang,” ujarnya.
Usai mencicipi sate, Omar mengatakan rasa penasarannya akhirnya terpuaskan. “Rasanya enak banget, Porsinya buat saya pas, potongan dagingnya besar-besar dan bumbunya sedap. Enggak rugi antre sejam,” katanya.
Dia menambahkan bahwa khusus untuk bagian jando, sate langsung lumer dan menebarkan rasa gurih nan kenyal saat digigit. Tak ada rasa lemak yang tersisa di mulut.
“Nanti bakal ke sini lagi sepertinya,” kata dia dengan semangat setelah menghabiskan satu setengah porsi sate jando campur.